Mata
Mata Saat si kecil dilahirkan, matanya belum bisa terbuka karena sedikit bengkak akibat dari tekanan pada kepalanya selama proses dilahirkan. Tekanan ini, kadang juga memecahkan beberapa pembuluh darah pada mata si kecil, yang menyisakan warna merah kecil berbentuk segitiga pada bagian putih matanya. Tanpa pengobatan apapun merah pada mata si kecil akan hilang dengan sendirinya.
Umumnya keadaan mata bayi mendapat pemeriksaan dari dokter anak yang ikut menyambut kehadiran si kecil di dunia. Setelah itu mata juga mendapatkan perhatian khusus setiap si kecil diperiksakan secara rutin untuk mendapatkan imunisasi. Terutama bagi anak-anak yang lahir prematur, atau anak-anak yang memiliki sejarah penyakit pada mata dalam keluarganya.
Sejalan dengan berjalannya waktu, penglihatan si kecil akan semakin baik pada minggu-minggu pertama hidupnya. Namun tentu saja jarak penglihatannya masih terbatas, antara 20 – 25 cm dari dirinya. Bayi usia ini sudah dapat melihat cahaya dan bentuk-bentuk. Ia juga dapat menandai adanya pergerakan di depannya. Lebih dari itu pandangannya masih buram.
Matanya pada bulan-bulan pertama kehidupannya masih sering ‘berkelana’ atau belum menetap di tempat yang seharusnya. Sehinggajangan b ingung jika terkadang mata si kecil terlihat asimetris. Hal ini disebabkan otot matanya yang masih lemah. Namun jangan khawatir, karena keadaan ini akan semakin menghilang saat si kecil menginjak usia sekitar tiga bulan. Mulai usia ini ia semakin foKus pada wajah-wajah dan obyek-obyek yang dekat dengan dirinya.
Pada usia empat bulan, dengan penglihatannya ia sudah mulai berusaha mendeteksi letak suatu obyek dan meraih dengan tangannya. Pada usia enam bulan ia mulai dapat mengidentifikasikan dan membedakan obyek yang dilihatnya. Pada usia satu hingga dua tahun, kemampuan melihat si kecil akan meningkat pesat, dan semakin membaik setiap saat.
Anda dapat mengajak si kecil memeriksakan diri pada seorang dokter mata , jika:
- Mata si kecil tampak merah, membengkak, seperti berkerak, atau mengeluarkan kotoran terus menerus selama lebih dari 24 jam.
- Terluka.
- Terlihat sensitif pada cahaya.
- Mata terlihat tidak simetris, atau tidak bergerak bersama.
- Anak melihat dalam posisi yang tidak biasa atau miring.
- Sering menyipitkan mata.
- Kelopak mata seperti ‘jatuh’.
- Pupil mata tidak sama besar.
- Sering kali mengusap-usap mata.
- Mata tampak bergerak-gerak terus.
- Tidak bisa melihat dengan baik, atau melihat dengan cara mendekatkan obyeknya.
- Mata seperti berawan.
Atau jika anak mengeluh :
- Apapun yang dilihatnya terlihat berbayang.
- Sering sakit kepala tanpa sebab.
- Pusing.
- Mual setelah melakukan kegiatan yang harus memandang terus menerus ke obyek tertentu, misalnya menonton TV atau membaca.
- Tidak mampu melihat secara jelas.
- Gatal, mata digaruk-garuk dan terlihat merah.
- Kesulitan melihat obyek berwarna.
Link dibawah ini adalah beberapa jawaban yang sering di pertanyakan seputar MATA :