Manfaat Zat Besi untuk Bayi
Saat lahir anak memiliki cadangan zat besi di dalam tubuhnya, dan akan menipis di usia 4-6 bulan, sehingga perlu disuplai melalui makanan.
Zat besi (Fe) adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk komponen haem pada hemoglobin (Hb) darah. Ketika bayi lahir, ia mempunyai cadangan zat besi di dalam hati yang akan habis sekitar usia 4-6 bulan. Sesudah usia ini, bayi membutuhkan zat besi yang berasal dari makanan.
Jika kebutuhan zat besii tidak terpenuhi, bayi akan menderita anemia defisiensi (kekurangan) zat besi. Pada anak kondisi ini akan ditandai gejala:
- Pucat, lesu, tidak bergairah
- Kurang nafsu makan
- Sulit memusatkan perhatian, dan mudah lelah saat bermain.
- Mudah menangis
- Daya tahan tubuh buruk sehingga mudah terkena infeksi
- Pertambahan berat badan lambat.
Hal ini menyebabkan bayi perlu mendapatkan makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi, seperti; hati, daging sapi, ikan, dan ayam. Sumber zat besi yang berasal dari tumbuhan, walaupun kandungannya cukup tinggi tidak mudah diserap oleh tubuh bayi. Jadi perkenalan dengan sumber zat besi nabati sebaiknya dilakukan setelah bayi mengenal sumber zat besi hewani.
Penyerapan zat besi dari makanan akan lebih baik jika dibarengi pemberian makanan atau minuman yang mengandung vitamin C. Perhatikan selalu reaksi pencernaan bayi setelah mengonsumsi bahan-bahan makanan tersebut.
JIka bayi perlu mendapatkan suplemen zat besi, sebaiknya diberikan sebelum makan, saat perut bayi/anak kosong (30 menit sebelum makan/menyusui atau 2 jam sesudah menyusui/makan) agar penyerapan zat besi dalam pencernaan berlangsung baik.
Comments
(No subject)