MP-ASI Juga Penting!
Seperti halnya ASI eksklusif untuk bayi 0-6 bulan, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) juga penting untuk bayi 6-12 bulan. Energi hanya dari ASI tak cukup lagi untuk bayi usia ini (video lengkap tentang MPasi dapat dilihat melalui program youtube /drtiwitv)
Demikan kalimat pembuka obrolan akrab dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS-biasa disapa dr. Tiwi-dalam acara Parenting Class yang bertema “Makanan Pendampingg ASI Sukses, Bayi Sehat” pada hari Kamis, 22 November 2012. Acara yang berlangsung di Ruang KIE Lantai 3, RSIA Bunda Menteng, Jakarta Pusat, ini dihadiri lebih dari 60 peserta yang kebanyakan para ibu muda, dan beberapa ayah serta nenek. “Saya datang bersama menantu dan besan agar kami bisa belajar bersama untuk Danika yang berusia 3 bulan,” ujar Ibu Retno Purwaningsih, nenek satu cucu.
Sementara RennyRahmimenggandeng suaminya, Wisnu Wardhana, yang sedang cuti untuk hadir, “Kami tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Jadi senang sekali bisa ikut acara ini. Bisa konsultasi langsung dengan dr. Tiwi dan sharing apa yang dikatakan dokter anak kami di KL,” ujarnya.
Periode kritis makan
Lebih lanjut dr. Tiwi menjelaskan mengapa usia 6 bulan adalah saat tepat pemberian MP-ASI, “Selain faktor kebutuhan gizi, kesiapan pencernaan anak dan faktor psikologis, di usia 6-9 bulan juga merupakan masa kritis keterampilan makan anak.”Riset Illingworth dan Lister (1964) membuktikan, anak yang tidak mendapat makanan padat di usia 6-9 bulan akan sangat sulit untuk menerima makanan tersebut, tidak terampil mengunyah, menolak makanan padat, dan muntah.
Proses pemberian MP-ASI dimulai dengan makanan khusus, yaitu:
- Bentuk:cair, lumat, lunak, dan padat.
- Jenis: jus, biskuit, bubur susu, nasi tim.
- Pemberian bertahap: jenis, konsistensi, tekstur, jumlah/kali dan frekuensi per hari.
Selain itu, pemberian MP-ASI juga harus:
- Tepat waktu: diberikan saat kebutuhan zat gizi tidak dapat dipenuhi ASI.
- Adekuat: mencukupi kebutuhan zat nutrien yang diperlukan.
- Aman: higienis dalam proses persiapan, pemberian dan penyimpanan.
- Tepat cara pemberiannya: sesuai tanda lapar-kenyang dari bayi, tekstur, jumlah dan frekuensi serta cara pemberiannya.
Lebih lanjut dr. Tiwi mengingatkan tentang pentingnya makanan yang mengandung zat besi, bila perlu ditambah suplemen. Karena, dari hasil temuan di luar maupun dalam negeri, bahkan di ruang praktik dr. Tiwi, ditemukan banyak kasus bayi kekurangan zat besi di usia 4-6 bulan karena zat besi pada ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi lagi.
Bolehkan pemberian MP-ASI dimulai lebih awal? “Boleh saja, asalkan sudah dicek betul berat badan (BB) bayi mengalami penurunan, dan mulainya usia 4 bulan ke atas. Pastikan tata laksana menyusui sudah benar. Bila sudah benar dan BB bayi tetap turun, serta motorik dan psikologi bayi sudah siap, maka bisa dimulai di usia 4 bulan ke atas.”
Puas berdiskusi
Seperti layaknya sekolah, di Parenting Class ini peserta bisa puas berdiskusi dengan sang pakar, baik saat sesi berlangsung maupun pada saat makan siang bersama. Dari mulai menanyakan jenis makanan, gangguan yang dapat muncul seperti diare atau konstipasi, serta makanan yang sudah dicobakan ternyata menimbulkan alergi pada anak. Tak ketinggalan, kasus bayi mogok makan dan makan diemut, juga ditanyakan para ibu, dan tentu saja dijawab tuntas oleh dr. Tiwi.
“Intinya, sabar dan jangan mudah menyerah bila bayi menolak makanannya. Tawarkan lagi makanan yang sama pada saat yang berbeda, dan bila perlu coba lakukan itu sampai 10 kali. Pasti bayi akan menerimanya dengan senang hati,” demikian kiat dr. Tiwi.
Dalam acara kali ini dr. Tiwi juga merekomendasi buku “365 Hari MP-ASI Plus” yang juga didukung oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Badriul Hegar, SpAK, PhD. Buku karya Diana Damayanti dan Lies Setyarini ini berisi banyak informasi praktis tentang MP-ASI untuk anak usia 6-18 bulan, termasuk menu makan anak setiap hari.
Setelah puas berdiskusi bersama “Ibu Guru” pada Parenting Class hari itu, acara diakhiri dengan games interaktif para ayah yang diberi tugas menyusun Home Baby Food Maker, pembagian door prize, makan siang dan foto bersama. Saat pulang pun, peserta masih menjinjing goodie bag dari para sponsor.
Sampai jumpa di Parenting Class bulan mendatang bersama dr. Tiwi dan pembicara tamu istimewa!